Tentang Perasaann Suka

Terkadang, kita harus banyak bertanya pada diri kita sendiri. 

Misalnya, ketika hati kita memiliki kecondongan pada seorang insan..

Apa kita benar menyukai sosoknya?
Atau kita menyukai sosoknya yang ada dalam pikiran kita?

Jangan-jangan kita hanya menyukai ekspektasi kita akan dirinya. Bukan menyukai dia yang sesungguhnya.

Kita membuat asumsi sedemikian rupa, berandai-andai masa depan yang akan dirakit dengannya.

Bukankah ekspektasi itu akan menghancurkan kita menjadi sosok penuntut?
Bagaimana jika sosoknya ternyata berbeda dengan ekspektasi.

Jika dia yang dimaksud ternyata tidak seperti ekspektasi, kenapa kita harus menyalahkannya?
Kenapa kita memaksa seseorang untuk menjadi dia yang ada dalam pikiran kita?

Jadi, kamu menyukai sosoknya?
Atau menyukai sosoknya yang kamu buat dalam pikiranmu?

No comments:

Post a Comment